Ditulis oleh MEDIS KEPERAWATAN UNSOED
Sesungguhnya kekuasaan bersumber pada kepentingan orang lain. Kepentingan orang lainlah yang menggerakkan kekuasaan untuk mengikuti kita. Rantai kekuasaan yang tertinggi, yang mampu menggerakkan seluruh negara, adalah kemampuan mengatur rantai kepentingan orang lain.
Anda bingung, mengapa partner usaha tidak mau bekerja sesuai dengan keinginan anda?Mengapa pelanggan tidak mau mengerti niat baik kita? Mengapa klien menolak waktu kita tawari jasa bahkan secara gratis sekalipun?
Karena kepentingan, masalah, keinginan dan rencana kita tidak relevan atau tidak penting buat mereka. Kepentingan merekalah yang menjadi sumber utamanya.
Lalu bagaimana agar kita bisa menggerakkan orang lain?
Jawabnya sangat sederhana, mulailah dengan menolong orang yang paling lemah.
Bila Anda mampu menolong orang yang kesulitan karena punya utang Rp 480 juta, atau kelilit utang warisan dari orang tuanya Rp 400 juta, maka akan banyak orang yang datang kepada Anda.
Sebuah lautan, jelas lebih besar daripada ratusan sungai yang mengalir kesana. Yang dia lakukan hanya menunggu, dan menerima air yang dibawa ratusan sungai. Maka bila Anda ingin mengajari orang lain, jangan meremehkan mereka.
Jika Anda ingin memimpin mereka, ketahuilah kemana mereka ingin pergi.
Mungkin anda tahu bahwa Mengendalikan orang lain adalah Kepemimpinan.
Pertanyaannya adalah apakah akar kepemimpinan? Mengapa sebuah kelompok memilih sosok seorang pemimpin?
* Apakah karena reputasi dan pengalaman?
* Apakah karena pengetahuannya?
* Apakah karena kekuasaannya?
Seseorang menjadi pemimpin karena Dipercaya. Akar kepemimpinan adalah rasa percaya. "Trust". Bila anda telah memiliki rasa percaya dari sebuah kelompok, maka semuanya beres, anda bisa leluasa memimpin mereka.
Coba anda perhatikan, dalam suatu organisasi komunitas. Misalnya sebuah Kabupaten, belum tentu yang menjadi Pemimpin sesungguhnya adalah Bupati.
Belum tentu yang memiliki Aura kekuasaan atau dikenal dengan nama Kharisma adalah Bupati. Mungkin pada saat terjadi "chaos", maka penduduk akan menurut pada sosok pemimpin yang sesungguhnya, misalnya pemimpin agama atau pemimpin masyarakat.
Hal tersebut terjadi karena pemimpin orgasisasi secara formal, misalnya Bupati memang ditunjuk menjadi Pemimpin birokrasi, namun belum tentu memiliki Trust dari masyarakatnya.
Dalam skala kecil, anda bisa perhatikan misalnya dalam sebuah Milis. Belum tentu yang menjadi Pemimpin sesungguhnya adalah Owner atau Moderator. Mereka memang yang menjadi Founder, atau inisiator sebuah komunitas Milis, yang anggotanya bisa ribuan, namun yang menjadi pemimpin dengan hati, yang dituakan mungkin adalah sosok orang lain, yang bukan Moderator atau Founder.
Lalu anda heran, mengapa dengan kekuasaan penuh sebagai Moderator, tidak menggunakan haknya sebagai penguasa untuk dapat mengendalikan "Sang Pemimpin" tersebut? Jawabannya adalah "Sang Pemimpin" telah mendapatkan Trust dari anggota Milis. Tokoh "Sang Pemimpin" telah menjadi representasi seluruh anggota. Bila dianiaya, dipojokkan, atau dihukum, maka demikian pula perasaan seluruh anggota. Mereka merasa dianiaya, dipojokkan atau dihukum.
Atau mungkin anda heran, bagaimana seorang Kepala RT /RW bisa dipilih warga.
Mungkin anda berpikir "Oh saya tidak ingin menjadi Ketua RT", namun dalam hidup ini mau tidak mau kita dihadapkan pada dua pilihan:
1. Menjadi anggota
2. Menjadi Pemimpin
Tidakkah kita sadari dimanapun kita berada, maka kita senantiasa membawa diri. Misalkan anda bergabung dengan Komunitas Klub Manager Indonesia, anda bisa menjadi anggota saja, atau anda memilih untuk menjadi Tokoh pada komunitas itu.
Bagaimana caranya anda menjadi Tokoh disana? Apa yang harus dikerjakan supaya kita bisa menjadi tokoh disana? Mengapa kita bisa menjadi Tokoh disana?
Inilah rahasia Kekuasaan.
Seorang menjadi pemimpin karena Dipercaya. Akar kepemimpinan adalah rasa percaya "Trust". Bila anda telah memiliki rasa percaya dari sebuah kelompok, maka semuanya beres, anda bisa leluasa memimpin mereka.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah akar dari Kepercayaan?
Mengapa seorang Pemimpin dipercaya?
* Apakah karena kekuasaannya?
* Apakah karena uangnya banyak?
* Apakah karena kekuatannya?
* Apakah karena jabatannya?
* Apakah karena pengaruhnya?
Kelihatannya Rasa percaya timbul karena pengaruh dari seorang Pemimpin, namun kalau kita tarik ke akarnya, apakah akar dari pengaruh tersebut?
Apakah akar dari kepercayaan? Jawabnya: Kepentingan orang banyak.
Setiap kelompok memiliki anggota, nah para anggota tersebut tentu memiliki kepentingan. Kepentingan mayoritas atau kepentingan seluruh anggota kelompok tersebut yang membuat mereka percaya untuk memilih Pemimpin.
Misalnya Rakyat Indonesia memiliki kepentingan untuk perang melawan Amerika
atau Singapore, maka Rakyat Indonesia akan memilih Wiranto atau Prabowo.
Namun bila Rakyat Indonesia menginginkan "tata tentrem karta raharjo gemah ripah loh jinawi", maka tentu Rakyat akan memilih tokoh yang menenteramkan hati, yang santun, pandai menyanyi, perasaannya halus.
Oleh karena itu, bagaimana kita mengerti kepentingan kelompok masyarakat, maka kita akan menjadi pemimpin mereka.
Kembali pada saat anda memasuki Komunitas Klub Manager Indonesia, misalnya anda harus mengerti bagaimana caranya memperoleh "kelereng" anda disana. Yang dimaksud "kelereng" adalah point-point kelebihan anda, keunggulan anda, manfaat dari anda.
Setiap hari anda bisa memberikan manfaat disana, genap 2 bulan anda disana, maka anda akan dipercaya, anda segera menjadi tokoh disana. Itulah rahasianya, berbuatlah untuk orang lain, bantulah orang lain, buatlah orang lain bisa belajar, dan mendapatkan manfaat dari anda. Manfaat tersebut adalah "Kelereng" anda. Semakin banyak ”kelereng" yang anda dapatkan semakin tinggi reputasi anda disana.
Anda bingung, mengapa partner usaha tidak mau bekerja sesuai dengan keinginan anda?Mengapa pelanggan tidak mau mengerti niat baik kita? Mengapa klien menolak waktu kita tawari jasa bahkan secara gratis sekalipun?
Karena kepentingan, masalah, keinginan dan rencana kita tidak relevan atau tidak penting buat mereka. Kepentingan merekalah yang menjadi sumber utamanya.
Lalu bagaimana agar kita bisa menggerakkan orang lain?
Jawabnya sangat sederhana, mulailah dengan menolong orang yang paling lemah.
Bila Anda mampu menolong orang yang kesulitan karena punya utang Rp 480 juta, atau kelilit utang warisan dari orang tuanya Rp 400 juta, maka akan banyak orang yang datang kepada Anda.
Sebuah lautan, jelas lebih besar daripada ratusan sungai yang mengalir kesana. Yang dia lakukan hanya menunggu, dan menerima air yang dibawa ratusan sungai. Maka bila Anda ingin mengajari orang lain, jangan meremehkan mereka.
Jika Anda ingin memimpin mereka, ketahuilah kemana mereka ingin pergi.
Mungkin anda tahu bahwa Mengendalikan orang lain adalah Kepemimpinan.
Pertanyaannya adalah apakah akar kepemimpinan? Mengapa sebuah kelompok memilih sosok seorang pemimpin?
* Apakah karena reputasi dan pengalaman?
* Apakah karena pengetahuannya?
* Apakah karena kekuasaannya?
Seseorang menjadi pemimpin karena Dipercaya. Akar kepemimpinan adalah rasa percaya. "Trust". Bila anda telah memiliki rasa percaya dari sebuah kelompok, maka semuanya beres, anda bisa leluasa memimpin mereka.
Coba anda perhatikan, dalam suatu organisasi komunitas. Misalnya sebuah Kabupaten, belum tentu yang menjadi Pemimpin sesungguhnya adalah Bupati.
Belum tentu yang memiliki Aura kekuasaan atau dikenal dengan nama Kharisma adalah Bupati. Mungkin pada saat terjadi "chaos", maka penduduk akan menurut pada sosok pemimpin yang sesungguhnya, misalnya pemimpin agama atau pemimpin masyarakat.
Hal tersebut terjadi karena pemimpin orgasisasi secara formal, misalnya Bupati memang ditunjuk menjadi Pemimpin birokrasi, namun belum tentu memiliki Trust dari masyarakatnya.
Dalam skala kecil, anda bisa perhatikan misalnya dalam sebuah Milis. Belum tentu yang menjadi Pemimpin sesungguhnya adalah Owner atau Moderator. Mereka memang yang menjadi Founder, atau inisiator sebuah komunitas Milis, yang anggotanya bisa ribuan, namun yang menjadi pemimpin dengan hati, yang dituakan mungkin adalah sosok orang lain, yang bukan Moderator atau Founder.
Lalu anda heran, mengapa dengan kekuasaan penuh sebagai Moderator, tidak menggunakan haknya sebagai penguasa untuk dapat mengendalikan "Sang Pemimpin" tersebut? Jawabannya adalah "Sang Pemimpin" telah mendapatkan Trust dari anggota Milis. Tokoh "Sang Pemimpin" telah menjadi representasi seluruh anggota. Bila dianiaya, dipojokkan, atau dihukum, maka demikian pula perasaan seluruh anggota. Mereka merasa dianiaya, dipojokkan atau dihukum.
Atau mungkin anda heran, bagaimana seorang Kepala RT /RW bisa dipilih warga.
Mungkin anda berpikir "Oh saya tidak ingin menjadi Ketua RT", namun dalam hidup ini mau tidak mau kita dihadapkan pada dua pilihan:
1. Menjadi anggota
2. Menjadi Pemimpin
Tidakkah kita sadari dimanapun kita berada, maka kita senantiasa membawa diri. Misalkan anda bergabung dengan Komunitas Klub Manager Indonesia, anda bisa menjadi anggota saja, atau anda memilih untuk menjadi Tokoh pada komunitas itu.
Bagaimana caranya anda menjadi Tokoh disana? Apa yang harus dikerjakan supaya kita bisa menjadi tokoh disana? Mengapa kita bisa menjadi Tokoh disana?
Inilah rahasia Kekuasaan.
Seorang menjadi pemimpin karena Dipercaya. Akar kepemimpinan adalah rasa percaya "Trust". Bila anda telah memiliki rasa percaya dari sebuah kelompok, maka semuanya beres, anda bisa leluasa memimpin mereka.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah akar dari Kepercayaan?
Mengapa seorang Pemimpin dipercaya?
* Apakah karena kekuasaannya?
* Apakah karena uangnya banyak?
* Apakah karena kekuatannya?
* Apakah karena jabatannya?
* Apakah karena pengaruhnya?
Kelihatannya Rasa percaya timbul karena pengaruh dari seorang Pemimpin, namun kalau kita tarik ke akarnya, apakah akar dari pengaruh tersebut?
Apakah akar dari kepercayaan? Jawabnya: Kepentingan orang banyak.
Setiap kelompok memiliki anggota, nah para anggota tersebut tentu memiliki kepentingan. Kepentingan mayoritas atau kepentingan seluruh anggota kelompok tersebut yang membuat mereka percaya untuk memilih Pemimpin.
Misalnya Rakyat Indonesia memiliki kepentingan untuk perang melawan Amerika
atau Singapore, maka Rakyat Indonesia akan memilih Wiranto atau Prabowo.
Namun bila Rakyat Indonesia menginginkan "tata tentrem karta raharjo gemah ripah loh jinawi", maka tentu Rakyat akan memilih tokoh yang menenteramkan hati, yang santun, pandai menyanyi, perasaannya halus.
Oleh karena itu, bagaimana kita mengerti kepentingan kelompok masyarakat, maka kita akan menjadi pemimpin mereka.
Kembali pada saat anda memasuki Komunitas Klub Manager Indonesia, misalnya anda harus mengerti bagaimana caranya memperoleh "kelereng" anda disana. Yang dimaksud "kelereng" adalah point-point kelebihan anda, keunggulan anda, manfaat dari anda.
Setiap hari anda bisa memberikan manfaat disana, genap 2 bulan anda disana, maka anda akan dipercaya, anda segera menjadi tokoh disana. Itulah rahasianya, berbuatlah untuk orang lain, bantulah orang lain, buatlah orang lain bisa belajar, dan mendapatkan manfaat dari anda. Manfaat tersebut adalah "Kelereng" anda. Semakin banyak ”kelereng" yang anda dapatkan semakin tinggi reputasi anda disana.
(Compiled by Zidna Hummaam Kurnia, from Goenardjoadi penulis buku THE SECRET OF BETTER LIFE).
0 komentar:
Posting Komentar
Dengan senang hati kami mendapatkan kritik dan saran dari Anda. Kami ucapkan jazakumulloh khoiron katsiron :