oleh Cahyaning Tias pada 28 Oktober 2010 jam 18:35
Bagi seorang muslimah, mengenakan hijab (kerudung atau jilbab) merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Hal ini telah disinyalir dalam sebuah ayat,
"Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang yang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Demikian itu agar mereka lebih dikenal dan karena itu mereka tidak diganggu, Allah MAha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Ahzab: 59)
Pakai Jilbab Terpaksa?
Banyak hal yang menyebabkan seseorang jadi 'gerah' mengenakan hijab. Mereka berani melepas hijab karena kurang mengetahui atau mengindahkan syariat hijab. Faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya adalah pengaruh lingkungan. Kadang ada orang yang sudah mengenakan hijab dengan rapi, tapi karena lingkungan tidak mendukungnya, ia menjadi lemah dan melepas kesucian hijabnya. Buru-buru ia melepas hijab saat berada di lingkungan baru karena khawatir tidak akan diterima oleh komunitas teman-temannya dan dianggap 'aneh'. Perbuatan seperti ini tampak seperti orang munafik yang setiap saat bisa mengubah keyakinan demi mendapat keuntungan. Naudzubillah, dalam posisi seperti ini, ia telah menggadaikan syariat Allah.
Istiqamah dalam Kesejukan
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah yang kontinyu (terus menerus dilakukan)."
Berhijab yang terbaik tentu adalah dibarengin dengan keistiqamahan untuk tetap mengenakannya dalam segala suasana. Tak perlu malu untuk berhijab karena itulah ciri seorang muslimah dan menjadi pembeda antara dirinya dengan orang kafir. Jika keimanan terhadap syariat hijab telah terpatri dalam relung hati, percayalah bahwa kesejukan berhijab akan terasa manis... :)
Sumber:
1. Majalah Elfata edisi 10 volume 10
2. Gambar : Kamera Hapeku